Powered By Blogger

Minggu, 25 April 2010

Budi Daya Padi


Pemintaan terhadap beras dari tahun ke tahun cenderung naik sejalan dengan laju peningkatan jumlah penduduk. Disisi lain varietas unggul yang digunakan petani tidak dapat berproduksi lebih tinggi karena keterbatasan kemampuan genetik tanaman.

Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian yang lebih memfokuskan kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, maka program intensifikasi padi sudah selayaknya mendapat perbaikan dan penyempurnaan dari berbagai aspek.

Penyiapan Lahan

  • Tanah diolah secara sempurna yaitu dibajak I dibiarkan selama 7 hari dalam keadaan macak-macak, kemudian dibajak II digaru untuk melumpurkan dan meratakan tanah.
  • Untuk menekan pertumbuhan gulma, lahan yang telah diratakan disemprot dengan herbisida pra tumbuh dan dibiarkan selama 7 - 10 hari atau sesuai dengan anjuran.

Persemaian

Pembuatan persemaian dilakukan sebagai berikut :

  • Tanah diolah, dicangkul atau dibajak, dibiarkan dalam kondisi macak-macak selama minimal 7 hari agar gabah yang ada dalam tanah tumbuh. Kemudian olah tanah kedua sambil membersihkan lahan dari tanaman padi yang tumbuh liar dan gulma.
  • Buat bedengan dengan tinggi minimal 5 - 10 cm, lebar 110 cm dan panjang disesuaikan dengan petak kebutuhan.
  • Pupuk persemaian dengan Urea, SP36 dan KCL masing-masing sebanyak 5 gr/m persegi atau 1 kg benih per 20 meter persegi lahan.
  • Kebutuhan benih untuk 1 hektar areal pertanaman adalah 10 - 20 kg.

Penamaan

  • Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 10 - 15 hari.
  • Jarak tanam 20 x 20 cm, satu tanaman per rumpun.
  • Populasi bibit di persemaian lebih jarang daripada yang bisa dipraktekan petani, sehingga pada umur 21 hari bibit telah mempunyai anakan.


Varietas yang digunakan


Akan lebih bagus apabila dalam memilih varietas kita melihat situasi dan kondisi, misalnya saat musim hama wereng maka akan lebih bagus bila menggunakan varietas yang tahan wereng, begitu seterusnya

Pemupukan

Anjuran pemupukan adalah :

Musim Kemarau

  • Takaran pupuk 300 kg Urea, 100 kg SP 36 dan 150 kg KCL/ha.
  • Waktu Pemberian : (1). Saat tanam : 60 kg Urea + 100 kg SP36 + 15 kg KCL/ha. (2). 4 minggu setelah tanam : 90 kg Urea/ha. (3). 7 Minggu setelah tanam : 75 kg Urea + 50 kg KCL/ha. (4). 5 % berbunga : 75 Urea/ha

Musim Hujan

  • Takaran pupuk 250 kg Urea, 100 kg SP36 dan 150 kg KCL/ha.
  • Waktu pemberian : (1). Saat tanam : 50 kg Urea + 100 kg SP36 + 100 kg KCL/ha. (2). 4 Minggu setelah tanam : 75 kg Urea/ha. (3). 7 Minggu setelah tanam : 75 kg Urea + 50 kg KCL/ha. (4). 5% berbunga : 50 Urea/ha

Pemeliharaan Tanaman

  • Penyiangan dilakukan secara intensif agar tanaman tidak terganggu gulma, yang dilakukan paling sedikit 2 kali yaitu menjelang pemupukan ke 2 dan ke 3.
  • Padi yang peka terhadap penyakit tungro dan hama wereng coklat. Yang dikembangkan di daerah endemis hama dan penyakit perlu diterapkan PHT dengan monitoring keberadaan tungro dan kepadatan populasi wereng secara intensif. Perhatikan juga serangan tikus sejak dini dan monitoring penerbangan ngengat penggerek batang.
  • Penggunaan pestisida secara bijaksana.

Panen dan Pasca Panen

Penentuan saat panen sangat berpengaruh terhadap kualitas gabah. Tanaman padi yang dipanen muda juga digiling akan menghasilkan banyak beras pecah. Ciri-ciri tanaman padi yang siap untuk dipanen adalah :

  • 95 % butir-butir padi dan daun bendera sudah menguning.
  • Tangkai menunduk karena serat menanggung butir-butir padi yang bertambah berat.
  • Butir padi bila ditekan terasa keras dan berisi.